Contoh Cerpen tentang Persahabatan
Ohh.. iya namaku Cecillia Adelia Putri.
Teman-temanku biasa memanggilku Adel. Aku berasal dari keluarga yang sederhana,
tak ada sesuatu yang istimewa dari diriku. Tapi.. semenjak kejadian itu, aku
merasa menjadi seseorang yang sangat bahagia. Bahkan aku nggak percaya hal itu
akan terjadi padaku.
Pagi itu udara segar, burung burung
berkicauan seakan menyambut indahnya pagi ini. Aku segera bangun dan bersiap
berangkat ke sekolah. Mama dan Papaku sudah menungguku di ruang makan.
“ Pagi ma..pa..!!
“ ujarku
“ Pagi juga
Del..!! “ kata mama sambil menyiapkan sarapan
Papa berkata “
Kamu nanti kalu tidak ada pelajaran tambahan langsung pulang ya Del..”
“ Iya pa..”
jawabku
Setelah selesai,
aku berpamitan pada mama dan papaku. Aku pun berangkat ke sekolah. Sekolahku
cukup jauh dari rumahku jadi, aku harus naik angkutan. Saat aku menunggu
angkutan, aku berpapasan dengan sahabatku, sahabat yang paling aku sayangi.
Namanya Tiara dia sahabatku dari kecil. Salah satu orang yang paling berharga
dalam hidupku. Dia anak yang selalu ceria dan supel. Tapi.. entah kenapa hari
ini dia terlihat murung dan tak ceria seperti biasanya.
“ Pagi Ra..!! “
ujarku padanya
“ Pagi juga Del..”
jawabnya dengan nada lesu
“ Kok murung gitu
Ra..?? kenapa..??” tanyaku heran
“ Nggak tau nih
Del.. dari tadi perasaanku nggak enak banget..kayaknya akan ada sesuatu yang
terjadi.” Katanya
“ Udahlah Ra.. itu
kan Cuma perasaan kamu aja..nggak akan ada apa-apa kok “ kataku
“ Hmmm.. iya deh.”
Jawabnya (tetap saja murung)
Setelah itu, kami menaiki sebuah
angkutan umum. Sepanjang perjalanan tak ada hal yang aneh, sampai tiba tiba
dari arah yang berlawanan sebuah Bus melaju dengan kencang.. tapi bus itu
tiba-tiba oleng ke arah angkutan yang kami naiki !!
Tabrakan pun tak
dapat dihindari lagi.. bus itu menabrak angkutan yang kami naiki. Aku tak ingat
apa-apa lagi setelah kejadian itu, aku hanya ingat saat aku sudah berada di
rumah sakit. Aku heran dimana aku ini..?? dan mana Tiara..?? lalu orang tuaku
datang.
“ Kamu nggak
apa-apa Del..??” kata mama sanbil mengusap air matanya
“ Iya ma..Adel
nggak papa. Mana Tiara ma..??” ucapku lirih
“ Tiara…
kondisinya parah.. dia sedang diperiksa oleh dokter” kata mama
Mendengar
perkataan itu aku kaget, aku langsung melepas infuse di tanganku dan pergi
mencari Tiara.
“ Tunggu Del..!!
kamu masih harus berada di tempat tidur” kata papa sambil memegang tanganku
“ Biar pa… Adel
ingin ketemu Tiara. Adel nggak peduli separah apa luka Adel, yang penting Adel
mau ketemu Tiara “ kataku sambil melepas tangan papa, dan pergi
Setelah itu aku menjumpai papa dan
mama Tiara di depan sebuah kamar rawat. Mama Tiara menangis tersedu-sedu. Lalu
aku dan juga mama papaku yang mengikutiku dari belakang, menghampiri mama dan
papa Tiara. Saat sampai kebetulan dokter yang memeriksa Tiara keluar dari kamar
tersebut, wajah dokter itu seperti sangat menyesal. Dokter itu pun berkata
“ Mana keluarga
dari saudari Tiara ? “
“ Kami keluarganya
Dok. “ kata papa Tiara
“ Kondisi anak
bapak sangat parah, dia kehabisan banyak darah sedangkan jantungnya sudah tidak
bisa memompa darah lagi. Dan nyawa Tiara tidak dapat dipastikan lagi,apakah dia
masih bisa bertahan dengan kondisinya yang seperti ini.” kata dokter tersebut.
“ Tapi, dok pasti
ada cara untuk menyelamatkan nyawa anak saya” kata papa Tiara.
“ Jalan
satu-satunya adalah apabila ada seseorang yang rela mendonorkan jantungnya !! “
ucap dokter itu.
Mama Tiara menangis. Air mata mengucur
dari kedua mataku . Kenapa harus Tiara yang mengalami semua ini ? kenapa bukan
aku saja ??. Tanpa pikir panjang aku berkata
“ Biar aku yang
mendonorkan jantungku !! “ kataku
Semua tercengang
mendengar kata-kataku
“ Pikirkan dulu
nak “ kata dokter itu
“ Jangan melakukan
itu Del..” kata papa menyahutnya
“ Iya Del..
pikirkan dulu baik-baik ini bukanlah hal yang mudah” kata papa Tiara
Aku hanya tertunduk. Mamaku tiba-tiba
menangis karena mendengar kata-kataku.
“ Tolong
Del…jangan melakukan itu..masa depanmu masih panjang, kamu masih harus
mendapatkan kebahagiaan” ujar papa
“ Ma.. Pa..
semuanya.. itu lah kebahagiaanku. Kebahagiaanku adalah membuat sahabatku bisa
sehat lagi. Meskipun aku harus kehilangan nyawaku.. aku rela, aku tak mau
melihatnya seperti ini lebih baik aku saja yang merasakannya, Aku mohon
ma..pa.. izinkan aku melakukannya” kataku sambil bersujud dibawah mama dan
papa.
Orang tuaku diam
dan menangis, lalu sambil mengangkatku berdiri mama berkata
“ Kalau kamu yakin
akan melakukannya dan kalau itu memang kebahagiaanmu..lakukanlah nak”
Aku tersenyum mendengarnya lalu aku
memeluk kedua orang tuaku
“ Terima kasih
ma.. pa..” ucapku
Setelah disetujui, operasi pengambilan
jantung di lakukan hari itu juga. Ruang operasi dengan suasana lengang dan
tegang. Sebelum operasi dimulai dokter itu tersenyum padaku dan berkata
“ Kau seorang anak
berhati malaikat”. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Di situ lah kehidupanku berakhir.
Tak kusangka aku tutup usia di usiaku yang ke-15 tahun.
Disamping itu, operasi Tiara berhasil.
Dia sudah sehat seperti sedia kala.
Beberapa tahun kemudian, Tiara datang
mencariku ke rumah. Alangkah senangnya dia ketika hendak bertemu denganku. Dia
mengetuk pintu rumahku lalu, dibukalah pintu itu oleh mamaku. Tiara langsung
memeluk mamaku. Mamaku kaget kenapa anak itu langsung memeluknya. Lalu, Tiara
berkata
“ Ini aku tante…
Tiara, aku kesini ingin bertemu Adel. Adelnya ada gak tante , aku udah kangen
banget ama dia ? “
Mamaku diam
termenung dan berkata
“ Adel udah gak
ada disini “
“ Lohh..!! lalu
Adel dimana tante..??” ucapnya penasaran
“ Adel sudah
bahagia di suatu tempat yang jauh dari kita.” Kata mama
“ Dimana itu
tante..?? antarkan aku menemuinya, biarpun tempat itu jauh.. nggak apa-apa
tante, aku ingin ketemu Adel aku mohon..aku mohon..” kata Tiara memaksa.
Mamaku tak bisa menolak permintaan
Tiara yang terus memaksa, akhirnya mereka pergi ke suatu tempat. Tempat yang
tak pernah terfikirkan oleh Tiara sebelumnya.. yaitu pemakaman umum. Tiara
heran apa maksud ini semua..?? kenapa mama Adel membawanya kemari..??
“ Tante.. kenapa
aku dibawa kemari..?? mana Adel..??”
Mamaku hanya diam
dan terus berjalan. Setelah sampai disebuah makam mamaku berhenti dan berkata
“ Ini Adel Tiara”
sambil menunjuk makam didepannya.
“ Apa-apaan ini
tante..!! tante bohong..!! aku mohon tante katakan bahwa semua ini bohong..!!”
kata Tiara tak percaya
“ Tante tidak
bohong Ra.. dia meninggal setelah mendonorkan jantungnya.”
“ Untuk siapa dia
mendonorkan jantungnya dan kenapa..??” kata Tiara
“ Dia mendonorkan
jantungnya untuk seorang sahabatnya yang kecelakaan.. sahabat yang sangat ia
sayangi dan sahabat itu adalah kamu Tiara”
Tiara kaget
mendengarnya
“ Kenapa..!! aku
tidak tau soal hal itu…??” Ujar Tiara
“ Orangtuamu
sengaja tidak memberitahukannya padamu, karena itu semua permintaan Adel.”
Tiara menangis di atas makamku,. Dan
berkata
“ Kenapa..!! harus
kamu Del.. seharusnya aku yang mati bukan kamu..!!” ujar Tiara
Dia menangis tak
terhenti sampai mamaku berkata
“ Sudah Ra..
ikhlaskan kepergian Adel, biarkan dia tenang di alam sana. Adel pasti bahagia
bisa melihatmu sehat seperti ini lagi. Adel masih hidup di dalam dirimu.”
Tiara mengusap air
matanya. Dia merenungkan perkataan mamaku. Apakah kamu bahagia Del..?? kalau
kamu bahagia aku juga akan mencoba berusaha untuk bahagia.. gumam Tiara.
Sebelum pergi dia meletakkan setangkai
bunga yang dibawanya, bunga yang disukai Adel yaitu mawar putih. Dan berkata
“ TERIMA KASIH SAHABAT BERHATI MALAIKATKU”
var jumlah = 4
0 Response to "Contoh Cerpen tentang Persahabatan"
Post a Comment