Jenis-jenis dan macam-macam pengangguran
Kali ini saya akan
membahas :
• 1 Jenis & macam
pengangguran
o 1.1 Berdasarkan jam
kerja
o 1.2 Berdasarkan
penyebab terjadinya
• 2 Penyebab
Pengangguran
• 3 Akibat
pengangguran
o 3.1 Bagi
perekonomian negara
o 3.2 Bagi masyarakat
• 4 Peringkat negara
berdasar tingkat pengangguran
• 5
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
o 5.1 Cara Mengatasi
Pengangguran Struktural
o 5.2 Cara Mengatasi
Pengangguran Friksional
o 5.3 Cara Mengatasi
Pengangguran Musiman
o 5.4 Cara Mengatasi
Pengangguran Siklus
1.Pengangguran
Pengangguran atau
tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran
dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah
angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis & macam
pengangguran
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam
kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
• Pengangguran
Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
• Setengah Menganggur
(Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur
ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
• Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab
terjadinya
Berdasarkan penyebab
terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
• Pengangguran
friksional (frictional unemployment)
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya.
• Pengangguran
konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran
konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
• Pengangguran
struktural (structural unemployment)
Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi
dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1. Akibat permintaan
berkurang
2. Akibat kemajuan
dan pengguanaan teknologi
3. Akibat kebijakan
pemerintah
• Pengangguran
musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman
adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek
yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
• Pengangguran
siklikal
Pengangguran siklikal
adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
• Pengangguran teknologi
Pengangguran
teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
• Pengangguran siklus
Pengangguran siklus
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian
karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
masyarakat (aggrerate demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran
dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah
angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka
panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
Bagi perekonomian
negara
1. Penurunan
pendapatan perkapita.
2. Penurunan
pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Meningkatnya biaya
sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
1. Pengangguran
merupakan beban psikologis dan psikis.
2. Pengangguran dapat
menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3. Pengangguran akan
menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Kebijakan-Kebijakan
Pengangguran
Adanya bermacam-macam
pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis
pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.
Cara Mengatasi
Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
• Peningkatan
mobilitas modal dan tenaga kerja.
• Segera memindahkan
kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan
sektor ekonomi yang kekurangan.
• Mengadakan pelatihan
tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
• Segera mendirikan
industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi
Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi
pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
• Perluasan
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang
bersifat padat karya.
• Deregulasi dan
debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru.
• Menggalakkan
pengembangan sektor informal, seperti home industry.
• Menggalakkan
program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor
formal lainnya.
• Pembukaan
proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya,
PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung
maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi
Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran
ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
• Pemberian informasi
yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
• Melakukan pelatihan
di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim
tertentu.
Cara Mengatasi
Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
• Mengarahkan
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
• Meningkatkan daya
beli masyarakat.
2. PEMBANGUNAN
EKONOMI
Pembangunan ekonomi
suatu negara/wilayah tidak akan terjadi manakala tidak ditunjang pertumbuhan
ekonomi, namun demikian pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya ukuran
keberhasilan pembangunan ekonomi.
PENGERTIAN
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi
merupakan usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kenaikan produk domestik
bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dengan
memperbaiki struktur ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
TUJUAN Pembangunan
Ekonomi
Tujuan pembangunan
ekonomi adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan sasaran :
1. Meningkatkan
persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat
2. Meningkatkan taraf
hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja,
pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.
3. Memperluas
jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan,
ketergantungan dan penderitaan
FAKTOR-FAKTOR yang
mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1. Faktor-faktor
Ekonomi, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, kewirausahaan
dan teknologi (faktor produksi)
2. Faktor
Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan
birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.
INDIKATOR pembanguna
Ekonomi
1. Pertumbuhan Produk
Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam 1 tahun
2. Produk Domestik
Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik secara simultan
(terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks Kualitas
Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index). PQLI terdiri atas 3
indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup, tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks Pembangunan
Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan,
indeks standar hidup yang layak
Masalah yang dihadapi
dalam pembangunan ekonomi
1. Kemiskinan dan
ketimpangan pendapatan
2. Pengangguran
3. Tingkat inflasi
yang tinggi
4. Kerusakan sumber
daya alam
PERTUMBUHAN EKONOMI
Merupakan kenaikan
pendapatan nasional tanpa memandang tingkat pertumbuhan penduduk atau ada
tidaknya perubahan dalam struktur ekonomi.
TEORI-teori
Pertumbuhan Ekonomi
TEORI KLASIK
1. Teori Adam Smith
Ada 2 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi : (a) pertumbuhan output, meliputi : sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan modal. (b) pertumbuhan penduduk, menentukan
luas pasar dan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi
2. David Ricardo
Dua faktor yang
mempengaruhi, yaitu : (a) terbatasnya luas tanah (b) pertumbuhan penduduk.
Toeri ini dikenal dengan nama The Low of Diminishing Returns. Maka untuk keluar
dari kondisi semakin menurunnya pertambahan produksi diperlukan penambahan
faktor modal dan pemanfaatan kemajuan teknologi, karena unsur sumber daya alam sulit
untuk dikembangkan.
TEORI NEOKLASIK
1. Joseph A.
Schumpeter, ia berpendapat bahwa proses pertumbuhan ekonomi elalui inovasi yang
dilakukan oleh para wirausahawan
2. Robert Solow,
berpendapat pertumbuhan ekonomi tergantung pada penambahan penyediaan faktor
produksi dan tingkat kemajuan teknologi
TEORI NEOKEYNES
Dipelopori oleh Roy
F. Harrod dan Evsey D. Domar yang merupakan penyempurnaan dari teori dari John
Maynard Keynes, mereka menyebutkan adanya pengaruh investasi pada permintaan
agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi
TEORI WALT WHITMAN
ROSTOW
Pembangunan ekonomi
melalui 5 tahapan, yaitu (1) masyarakat tradisional (2) Prakondisi untuk lepas
landas (3) Lepas landas (4) menuju kedewasaan (5) Era konsumsi tinggi
TEORI KARL BUCHER
Perkembangan ekonomi
melalui 4 tahapan , yaitu (1) Produksi untuk kebutuhan sendiri [rumah tangga
rumah tangga tertutup] (2) Perekonomian sebagai perluasan pertukaran produk
[rumah tangga kota] (3) Perekonomian nasional [rumah tangga negara] dan (4)
Perdagangan antar negara [rumah tangga dunia]
CARA MENGHITUNG LAJU
PERTUMBUHAN EKONOMI
Perekonomian suatu
negara mengalami pertumbuhan manakala jumlah produknya meningkat. Nilai total
dari produk nasional dalam 1 tahun tercermin dalam Produk Domestik Bruto (PDB)
Laju Pertumuhab Ekonomi
tahun (t) merupakan hasil dari (PDB tahun t-1 dikurangi PDB tahun t) dibagi PDB
tahun t dikalikan 100%
MILLENIUM DEVELOPMENT
GOALS (MDGs)
Pada September 2000,
Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara lain, menghadiri Pertemuan
Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Milenium yang terdiri
8 tujuan pembangunan pada tahun 2015, yaitu :
1. Pengentasan
kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
2. Pemerataan
pendidikan dasar
3. Mendukung adanya
persamaan jender dan pemberdayaan perempuan
4. Mengurangi tingkat
kematian anak
5. Meningkatkan
kesehatan ibu
6. Perlawanan
terhadap HIV/AIDS,malaria, dan penyakit lainnya
7. Menjamin daya
dukung lingkungan hidup
8. Mengembangkan
kemitraan global untuk pembangunan
Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi
tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
Ekonomi
Ekonomi menurut
kawasan
1.Afrika
2.Amerika,Amerika
Selatan
3.Asia,Eropa
4.Oseania
Kategori umum
1.Ekonomi mikro
2.Ekonomi makro
3.Sejarah pemikiran
ekonomi
4.Metodologi
5.Pendekatan
heterodoks
6.Bidang dan
subbidang
7.Behavioral
8.Budaya
9.Evolusi Pertumbuhan
10.Pengembangan •
11. Sejarah
12.Internasional •
13. Sistem ekonomi
14.Keuangan dan
Ekonomi keuangan
15.Masyarakat dan
Ekonomi kesejahteraan Kesehatan •
16.Buruh •
17.Manajerial
18.Bisnis Informasi •
19. Informasi •
20.Game theory
Organisasi Industri •
21.Hukum
22.Pertanian •
23.Sumber daya alam
24.Lingkungan •
25.Ekologis
26.Kota • Pedesaan •
27.Kawasan
28.Peta ekonomi
29.Teknik
Ekonometrika,Eksperimental
Neraca nasional
Ideologi ekonomi
Anarkisme • Kapitalisme Komunisme korporatismeFasisme •Globalisasi
Ekonomi,Pasar sosialisme,Merkantilisme,Proteksionis • Sosialisme,Sindikalisme •
Jalan Ketiga
Perekonomian: Konsep
dan Sejarah
Yang dimaksud dengan
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional [1].
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara
keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif,
yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang
dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan
hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti
dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
* Pembangunan sebagai
suatu proses
Pembangunan sebagai
suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
* Pembangunan sebagai
suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha,
pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara
dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat
dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini
dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam
kesejahteraan masyarakat.
* Peningkatan
pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian
dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam
jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan
perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi
musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian
negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat
sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara
rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
1 Faktor
2 Perbedaan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
2.1 Pertumbuhan
ekonomi
2.2 Pembangunan
ekonomi
3 Dampak Positif dan
Negatif Pembangunan Ekonomi
3.1 Dampak Positif
Pembangunan Ekonomi
3.2 Dampak Negatif
Pembangunan Ekonomi
4 Referensi
Faktor
Sumber daya alam yang
dimiliki memengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor
yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya
faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan
faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang
memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam,
yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan
iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi
(disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia
juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan
hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar
produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan
modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya
modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi
mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik,
kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Perbedaan Pertumbuhan
Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Merupakan proses
naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
* Tidak memperhatikan
pemerataan pendapatan.
* Tidak memperhatikan
pertambahan penduduk
* Belum tentu dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
* Pertumbuhan ekonomi
belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
* Setiap input dapat
menghasilkan output yang lebih banyak
Pembangunan ekonomi
* Merupakan proses
perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan
produk per kapita.
* Memperhatikan pemerataan
pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
* Memperhatikan
pertambahan penduduk.
* Meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
* Pembangunan ekonomi
selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
* Setiap input selain
menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan
kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Dampak Positif dan
Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi
yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif
Pembangunan Ekonomi
* Melalui pembangunan
ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
* Adanya pembangunan
ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
* Terciptanya
lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
* Melalui pembangunan
ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur
ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
* Pembangunan ekonomi
menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan
makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif
Pembangunan Ekonomi
* Adanya pembangunan
ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan
hidup.
* Industrialisasi
mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
* hilangnya habitat
alam baik hayati atau hewani.(MIW)
3Jangka Panjang
Pengangguran
1. Pengangguran
jangka panjang memiliki konsekuensi serius bagi individu dan bagi perekonomian,
menurut Majalah Time penulis Massimo Calabresi. Orang yang tidak memiliki
pekerjaan untuk waktu yang lama kehilangan keterampilan kerja mereka dan
menjadi kurang dipekerjakan seiring berjalannya waktu. Mereka juga kehilangan
motivasi untuk mencari pekerjaan dan menjadi tidak puas dan tertekan, dan
mereka menghadapi pengurangan gaji permanen jika mereka akhirnya mampu kembali
bekerja. Calabresi juga menulis bahwa pengangguran jangka panjang adalah beban
pada pembayar pajak dan sistem pelayanan sosial. Ini melukai ekonomi karena
pengangguran tidak dapat menghabiskan uang. Don Peck, penulis untuk Atlantik,
menambahkan bahwa orang yang menghabiskan banyak waktu menganggur ketika mereka
pertama kali memulai cenderung mengembangkan kebiasaan minum berat oleh usia
pertengahan. Mereka kehilangan arah dan fokus dan memiliki sedikit kepercayaan
kemampuan mereka sendiri.
Sosial Negatif
2. Banyak orang yang
menjadi penganggur kehilangan rumah mereka untuk penyitaan. Pada Maret 2010,
satu dari setiap tujuh hipotek pertanian tertunda, menurut Peck. Orang tidak
beralih pekerjaan sebanyak selama periode pengangguran tinggi, dan ini
membuatnya mudah bagi bos potensi untuk mengabaikan karyawan memiliki potensi
yang rendah, sehingga bergerak menaiki tangga karir menjadi semakin sulit bagi
banyak orang. Pasangan yang ragu-ragu untuk menikah, terutama di masyarakat
berpenghasilan rendah, karena mereka merasa bahwa itu tidak dapat diterima
untuk menikah tanpa pekerjaan tetap. Sebaliknya, orang tua memiliki anak
sebagai sarana untuk mempertahankan identitas bahwa mereka tidak lagi harus
melalui pekerjaan. Peck menambahkan bahwa dalam jangka panjang, banyak
masyarakat dengan sejumlah besar pengangguran memburuk menjadi obat yang
dilanda, penuh kejahatan lingkungan.
3.
Positif Perubahan
Sosial
4. Tidak semua efek
tinggi pengangguran dan resesi negatif, menurut New York Times penulis Tyler
Cowen. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan pergeseran dari hiburan
mahal dan arah kegiatan dasar lebih. Sebagai contoh, selama Depresi Besar
1930-an, orang dipertukarkan liburan mahal dan mewah untuk kesenangan
sederhana, seperti mendengarkan radio dan bermain game di rumah. Perilaku hemat
berlangsung selama beberapa dekade. Meningkatkan kesehatan fisik karena stres
kerja dihilangkan dan orang-orang memasak di rumah lebih sering daripada mereka
makan. Sebuah kertas 2003 oleh ekonom Christopher J. Ruhm menunjukkan bahwa
tingkat kematian sebenarnya berkurang selama resesi dan depresi. Cowen berteori
bahwa generasi berikutnya mungkin akan lebih fiskal bijaksana, lebih hati-hati
tentang investasi, dan kurang mungkin untuk mengambil risiko bodoh.
4. DAMPAK PENGANGURAN
Menjalani har-hari
yang miskin aktivitas membuat saya tergerak untuk mengingat-ingat kembali
peljaran SMA kelas X tentang dampak pengangguran yang merupakan sub dari bab
ketenagakerjaan. Berikut ulasannya.
Pengangguran adalah kelompok angkatan kerja
yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang menunggu pangglan untuk bekerja.
Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Batas usia ini
diatur dalam UU No. 20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2. Sementara menurut bank dunia
angkatan kerja yaitu yang berusia antara 15-64 tahun.
Jumlah angkatan kerja yang melebihi jumlah
lapangan pekerjaan merupakan salah satu faktor penyebab pengangguran. Terlebih
ditunjang dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi.
Kebutuhan masyarakat akan materi tidak akan
terpenuhi jika mereka sedang dalam kondisi tidak memiliki pekerjaan yang
berarti tidak memiliki penghasilan. Jika kondisi ini berkelanjutan, maka
pengangguran akan membawa dampak-dampak yang merugikan bagi individu atau orang
lain. Berikut adalah sebagia dari dampak-dampak pengengguran :
Dampak Ekonomi. Menurunnya pendapatan
nasional karena penurunan hasil produksi. Nilai GDP (gross Domestic product)
akan menurun dan pendapatan nasional akan berkurang bersamaan dengan turunnya
standart hidup.
Dampak Sosial. Meningkatnya tingkat
kejahatan, naiknya ketergantungan narkotika dan miras, naiknya masalah
kesehatan, angka bunuh diri meningkat, retaknya hubungan rumah tangga karena
kebutuhan tak lagi dapat terpenuhi, dan hilangnya harga diri serta kepercayaan
diri seorang penganggur.
Dampak Individu dan Keluarga.
o Keluarga : Mengalami keseulitan ekonomi
serta permasalahan social karena pendapatan mereka hilang.
o Individu : Hilangnya keterampilan bagi
individu karena keahlian tidak terpakai, kurangnya motivasi dapat memperpanjang
masa pengangguran, meningkatkan ketergantunga terhadap orang lain, dan
terganggunya mental para penganggur.
Itulah sebagian dari
dampak-dampak pengangguran. Kerugian yang diderita tak hanya oleh penganggur,
tapi juga orang-orang disekitar serta Negara. Oleh karena itu pengangguran
seharusnya mendapatkan perhatian yang serius.
5. Ada berbagai cara
mengatasi pengangguran, yaitu:
1. Peningkatan
Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas
tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang
lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan
kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan
memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah
pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran
structural.
2. Pengelolaan Permintaan
Masyarakat
Pemerintah dapat
mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan
permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah
yang melimpah.
3. Penyediaan
Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi
pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai
tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran
dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan
kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang
dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.
Untuk mengatasi
masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari
pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman
lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil
perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
4. Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal,
pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara.
Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk
meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
Menurut Keynes,
pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada
harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan
tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang
lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk
giat bekerja.
Pengangguran tidak
disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang
berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang
masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
5. Program Pendidikan
dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama
disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan
lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar
penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu.
6. Wiraswasta
Selama orang masih
tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan
tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul
keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang
berhasil
kurang kecil gan font nya
ReplyDelete