Contoh Penulisan Karya Ilmiah Sederhana



Setelah kemarin berbagi ilmu seputar Sistematikan langkah pembuatan Karya ilmiah yang sederhana kali ini saya akan membagikan contohnya untuk sobat.. silahkan dibaca :
Perbandingan Puisi Asmaradana Karya Goenawan Mohamad
dan Cerita Rakyat Damarwulan
1. Pendahuluan
"Setiap teks merupakan perpaduan kutipan-kutipan dan merupakan penyerapan serta perubahan bentuk teks-teks lain." Terkait dengan pernyataan di atas, Goenawan Mohamad sebagai salah seorang dari sederetan penyair Indonesia telah memberi warna cukup kuat dalam perpuisian di Indonesia dengan beberapa hasil karyanya. Sebagai contoh yaitu puisi “Asmaradana”. Penyair ini menciptakan puisi tersebut berdasarkan mitos yang telah ada (Damarwulan) dengan tema yang masih cukup relevan dengan tujuan menghindarkan kebosanan pembaca.
Berdasarkan pada kenyataan itu, maka masalah yang muncul dalam karya tulis ini adalah “Di mana letak persamaan maupun perbedaan antara isi puisi Asmaradana dan isi cerita rakyat Damarwulan". Dengan demikian jelaslah tujuan karya tulis ini adalah mendeskripsikan persamaan dan perbedaan isi puisi Asmaradana dan Damarwulan yang berupa cerita rakyat.
Puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni dengan mengonsentrasikan fisik dan struktur batin (Herman J. Waluyo: 1991). Menurut Z.F Zulfahnur (1996:81) puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetis secara terpadu dan untuk
dipadatkan kata-katanya dalam bentuk teks. Ada pun cerita rakyatmenurut KBBI adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.
Berikut ini adalah hasil interpretasi puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad. Asmaradana Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun Karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan bimasakti yang jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak ada yang berkata-kata.
Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu. Ia melihat peta nasib, perjalanan, dan sebuah peperangan yang tidak semuanya disebutkan. Lalu ia tahu, perempuan itu tak akan menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput halaman ada tapak yang menjauh ke Utara, ia takkan mencatat yang telah lewat dan yang akan tiba karena ia takkan berani lagi. Anjasmara, adikku, tinggallah seperti dulu, bulan pun lamban dalam angin, abai dalam waktu. Lewat remang dan kunang-kunang, kaulupakan wajahku, kulupakan wajahmu. (Sumber: Buku Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa, 2002)
Setelah membaca hasil interpretasi puisi Asmaradana tersebut, terbukti bahwa antara puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan memiliki persamaan. Hal itu dapat dilihat adanya gagasan Goenawan Mohamad dalam puisi tersebut yang dapat dirunut (ditelusuri) kembali dalam kisah Damarwulan. Persamaan kedua bentuk sastra tersebut terletak pada tokoh dan peristiwa yang diceritakan.Tokoh Anjasmara dengan peristiwa yang dialaminya merupakan transformasi dari cerita Damarwulan. Bait pertama pada puisi tersebut merupakan bagian cerita yang mengisahkan suasana di awal menjelang perpisahan Damarwulan dengan Anjasmara. Pada bait ini, Goenawan Mohamad menggambarkan suasana menjelang pagi yang diliputi kesedihan.
Bait kedua berisi saat tiba perpisahan itu, terbayang oleh Damarwulan garis nasibnya yang tak menentu karena menghadapi medan perang. Bait ketiga dan keempat Goenawan Mohamad bercerita bahwa dalam perpisahan itu Anjasmara hanya dapat pasrah dalam kebimbangan. Bila kekasihnya kalah tentu mati dan ia akan merasa sangat kehilangan. Jika menang ia pun harus rela kekasihnya dijadikan suami dan diangkat menjadi raja baru mendampingi pemerintahan Ratu Kenya Kencana Wungu di Majapahit.
Di samping persamaan-persamaan itu, dua bentuk karya sastra itu juga memiliki perbedaaan yaitu puisi Asmaradana berbicara satu peristiwa yakni perpisahan tokoh Anjasmara dengan Damarwulan. Dengan kata lain, Asmaradana merupakan bagian dari kisah. Sementara itu, cerita rakyat Damarwulan merupakan cerita utuh yaitu dimulai sejak terancamnya pemerintahan Majapahit oleh Menakjingga Raja Blambangan hingga Damarwulan berhasil menyelamatkan Majapahit dan diangkat sebagai raja pendamping Ratu Kenya Kencana Wungu.
3. Penutup
Berdasarkan paparan tersebut dapat ditarik simpulan bahwa:
a. puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan sama-sama menceritakan tokoh Damarwulan dan Anjasmara;
b. isi Asmaradana merupakan bagian dari kisah Damarwulan;
c. puisi Asmaradana sekadar menceritakan kembali kisah Damarwulan tanpa ada unsur tambahan dari penulis yang bersifat memperkaya cerita;
d. perbedaan bentuk dua karya tersebut hanya pada kapasitas penceritaannya yaitu puisi Asmaradana hanya menceritakan peristiwa perpisahan Damarwulan dengan Anjasmara, sedangkan cerita rakyat Damarwulan merupakan cerita utuh; dan
e. Goenawan Mohamad dalam menulis puisi Asmaradana menggunakan cerita rakyat Damarwulan sebagai penimbul ide atau induk cerita.
Daftar Pustaka
Herman J. Waluyo. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. ––––––––––––––– . 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Z.F. Zulfahnur. 1996. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud. ___________. 1996. Sastra Bandingan. Jakarta: Depdikbud.
Baca Juga
var jumlah = 4

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Penulisan Karya Ilmiah Sederhana"

Post a Comment